Strategi yang dapat digunakan oleh para pendidik untuk mendekatkan cara berpikir yang logis bagi perserta didik dalam KBM akan memudahkan pendidik dan peserta didik dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
Computational Thinking, demikain tema yang diusung oleh GEG Sumba Timur dalam melaksanakan kegiantan workshop pada 31 Oktober 2015 lalu yang berlangsung di Aula SMA Negeri 2 Waingapu dan dihadiri oleh guru SMP dan SMA.
Computational Thinking atau yang biasa disingkat CT adalah metode berpikir untuk memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang mudah dikelola (dekomposisi), juga sebagai kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan keteraturan dalam masalah yang nantinya digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian (pattern recognition), dan melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut (abstraksi), serta mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara langkah demi langkah, sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama (algorithm design).
“Sejak awal tadi kita diajak untuk berjalan-jalan di hutan belantara yang gelap dan tidak tahu di mana jalan keluarnya, tapi sekarang kita telah berada di pinggir hutan dan sudah melihat sedikit cahaya, walaupun kita belum tahu kita berada di titik mana,” demikian salah satu peserta workshop menyampaikan kesannya tentang CT.
Umbu Oskar Tamu Ama selaku GEG Leader sekaligus pemateri, mengajak guru untuk menyikapi tantangan jaman dalam dunia pendidikan. Guru harus mempersiapkan anak didik untuk menghadapi dunia era digital. Anak didik tidak cukup dibekali dengan membaca, menulis dan berhitung, tapi peserta didik juga harus dilengkapi kemampuan untuk menganalisa, disinilah peran Computational Thinking untuk setiap orang.[*]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar